Penyelidik waspada terhadap bahan bakar jet yang masih ada di dalam pesawat Korea Selatan yang hancur

Investigasi terhadap kebakaran yang melanda pesawat Link Spaceman Air Busan di bandara Korea Selatan minggu ini terhambat oleh masih banyaknya bahan bakar dan oksigen di dalamnya, kata seorang pejabat investigasi kecelakaan udara kepada Reuters.

Pihak berwenang pada hari Jumat (31 Januari) melakukan penilaian manajemen risiko menjelang penyelidikan menyeluruh terhadap pesawat Airbus A321ceo yang terbakar dan masih berada di landasan di Bandara Internasional Gimhae di kota selatan Busan.

Kebakaran, yang dimulai sekitar pukul 10.15 malam pada hari Selasa saat jet tersebut sedang bersiap untuk berangkat ke Hong Kong, pertama kali terdeteksi oleh seorang pramugari di rak penyimpanan bagasi di sisi kiri belakang pesawat, kata seorang juru bicara Air Busan kepada Reuters pada hari Jumat.

Seluruh 169 penumpang dan tujuh awak pesawat dievakuasi menggunakan seluncur darurat setelah kebakaran terjadi, dengan hanya beberapa yang mengalami luka ringan, kata Air Busan.

Insiden itu terjadi sebulan setelah bencana udara paling mematikan di tanah Korea Selatan ketika pesawat Jeju Air jatuh di landasan pacu Bandara Muan saat melakukan pendaratan darurat, menewaskan semua kecuali dua dari 181 orang di dalamnya.

Pesawat lorong tunggal Air Busan yang berusia 17 tahun itu mengalami lubang-lubang di sepanjang atap badan pesawat. Sayap dan mesinnya tidak terbakar, kata pernyataan Kementerian Perhubungan.

Pesawat itu masih berisi sekitar 16.280 kg bahan bakar jet dan bahan berbahaya lainnya seperti tangki oksigen, kata kementerian perhubungan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Pihak berwenang perlu memutuskan apakah bahan bakar perlu diturunkan sebelum penyelidikan penuh dimulai, kata kementerian.

Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan memimpin investigasi tersebut, dan pada hari Kamis didampingi oleh perwakilan badan investigasi kecelakaan udara BEA Prancis. Prancis merupakan negara yang merancang pesawat Airbus.

January 2022 Class Registrations Are Open

%d bloggers like this: